robotics-university.com | Dalam aplikasinya, ada tiga cara untuk merangkai komponen transistor, yaitu: dengan konfigurasi common collector (CC), common base (CB), dan common emitter (CE). Dari ketiga konfigurasi tersebut, konfigurasi common emitter adalah yang paling sering digunakan. Berikut ini sedikit penjelasan mengenai ketiga konfigurasi rangkaian transistor tersebut.
1. Konfigurasi Common-Collector (CC)
Pada rangkaian ini, sinyal yang masuk diberikan antara basis dan kolektor, sedangkan keluarannya adalah antara emiter dan kolektor. Lihat gambar 1.
Gambar 1. Konfigurasi common collector (CC)
Pada konfigurasi transistor jenis ini tegangan keluaran atau tegangan emitor (VE) tergantung/mengikuti tegangan masukan atau tegangan basis (VB). Karena karakter tersebut, konfigurasi ini dinamakan juga dengan konfigurasi transistor pengikut emitor.
Konfigurasi common collector dapat juga digunakan sebagai rangkaian penguat. Apabila konfigurasi CC ini digunakan sebagai penguat, maka konfigurasi CC akan memiliki resistansi masukan (input) yang tinggi, namun resistansi keluarannya (output) hanya kecil. Sehingga konfigurasi ini sering digunakan untuk penyesuai impedans (impedance matching) dari penguat berimpedans keluaran yang tinggi ke beban berimpedans rendah. Gambar 2 adalah contoh rangkaian penguat yang menggunakan konfigurasi common collector.
Gambar 2. Konfigurasi transistor penguat CC
2. Konfigurasi Common-Emitter (CE)
Konfigurasi ini dinamakan common emitter karena kaki emitor transistor menjadi bagian bersama bagi rangkaian masukan dan keluaran. Pada rangkaian ini, sinyal yang masuk diberikan antara basis dan emiter, sedangkan keluarannya adalah antara kolektor dan emitter. Perhatikan gambar 3.
Gambar 3. Konfigurasi common emitter (CE)
Konfigurasi common emitter merupakan rangkaian yang sangat banyak digunakan karena sangat fleksibel dan memberikan penguatan yang tinggi. Lihat gambar 4.
Gambar 4. Konfigurasi transistor penguat CE
3. Konfigurasi Common-Base (CB)
Pada rangkaian ini, sinyal yang masuk diberikan antara emiter dan basis, sedangkan keluarannya adalah antara kolektor dan basis.
Gambar 5. Konfigurasi common base (CB)
Karakter dari konfigurasi transistor common base apabila digunakan sebagai penguat adalah konfigurasi transistor common base memiliki resistansi masukan yang sangat rendah dan tegangan output-nya bernilai tinggi. Ini seperti konfigurasi transistor common emitter (CE). Lihat gambar 6.
Gambar 6. Konfigurasi transistor penguat CB
Keterangan:
VC = tegangan kolektor
VB = tegangan base
VE = tegangan emiter.
VCE = tegangan jepit kolektor
VBE = tegangan jepit base
VCB = tegangan jepit kolektor
VS = tegangan sumber
RS = hambatan sumber
RE = hambatan emitor
RC = hambatan kolektor
RB = hambatan basis
RL = hambatan beban (load)
_____________________
Sumber pustaka:
Taufiq Dwi Septian Suyadhi, 2010, “Buku Pintar Robotika”, ANDI Offset, Yogyakarta
0 comments:
Post a Comment