robotics-university.com | Aktuator robot2 adalah berupa motor DC magnet permanent (DCMP). Untuk keperluan pengendalian putaran motor DCMP tersebut, robot2 menggunakan driver motor berupa relay. Relay adalah komponen saklar mekanik yang kondisi putus (off) dan sambungnya (on) dikendalikan oleh medan magnet yang dihasilkan oleh kumparan relay.
Gambar 1. Driver motor DCMP
Relay yang digunakan adalah relay berukuran kecil yang terdiri atas sebuah kumparan medan magnet (coil) dan dua buah saklar (contactor). Lihat gambar 1.
Cara kerja driver motor dengan komponen relay ini adalah seperti halnya kita menggunakan komponen saklar biasa. Pada gambar 1 di atas dalam posisi normal (default) saklar S1 terhubung dengan tegangan V1 (5volt/5A) sedangkan saklar S2 terhubung dengan ground (GND). Kemudian kaki saklar normally close (NC) masing-masing saklar dihubungkan dengan kedua kutub motor DC (melalui pin header 2 pin, JP1). Dengan demikian dapat kita ketahui bahwa ketika kumparan medan magnet relay-1 (K1) non-aktif (transistor Q1 dalam kondisi Off), maka rotor motor DC akan berputar searah jarum jam, CW (sekedar asumsi). Namun sebaliknya, ketika kumparan medan magnet relay-1 (K1) aktif (transistor Q1 dalam kondisi On) maka saklar S1 terhubung dengan ground (GND) sedangkan saklar S2 terhubung dengan tegangan V1 (5volt/5A). Kemudian tuas saklar masing-masing saklar relay akan berpindah (switching) terhubung dengan kaki normally open (NO), maka hal ini akan menyebabkan kondisi kedua kutub motor DC akan berubah, sehingga arah putar rotor motor DC juga akan berubah menjadi berputar berlawanan arah jarum jam, CCW.
Kita juga dapat mengatakan bahwa perubahan posisi saklar relay adalah tergantung pada ada dan tidaknya medan magnet pada kumparan relay. Dimana ada dan tidaknya medan magnet pada kumparan relay tergantung pada perubahan kondisi logika pada kaki basis transistor BD139. Lihat tabel 1 dan tabel 2.
Tabel 1. Kondisi kaki basis transistor BD139 Vs Putaran motor Kanan
Tabel 2. Kondisi kaki basis transistor BD139 Vs Putaran motor Kiri
Apabila dibandingan dengan driver motor DC yang menggunakan komponen transistor atau IC L298, maka driver motor dengan komponen relay memiliki keuntungan. Apakah itu? Keuntungannya adalah driver motor yang menggunakan komponen transistor ketika beroperasi sebagian daya kerjanya mengalami disipasi menjadi panas sehingga badan transistor mengalami panas yang terkadang harus diberi alumunium pendingin (heat-sink). Hal ini tidak tidak terjadi pada driver motor yang dibuat dengan menggunakan komponen relay.
Namun selain memiliki keuntungan, penggunaan relay dalam pembuatan driver motor DC juga memiliki kerugian, yaitu apabila frekuensi penggunaan saklar mekanik pada komponen relay terlalu sering, maka hal ini dapat menjadikan saklar tersebut cepat rusak (aus), sehingga secara berkala harus melakukan penggantian dengan relay yang baru.
0 comments:
Post a Comment