robotics-university.com | Propeller atau baling-baling adalah bagian multorotor yang dirangkai dengan As (axis) aktuator (dalam hal ini adalah motor DCBL), sehingga saat aktuator berputar dengan kecepatan tertentu akan diperoleh daya dorong/tekan (thrust) yang cukup memadai untuk dapat menjadikan multirotor terbang. Gabungan atau kombinasi antara motor DCBL dengan propeller selanjutnya lebih sering disebut dengan sebutan rotor.
Dalam pemilihan propeller paling tidak ada 3 hal (parameter) yang perlu diperhatikan. Pertama, bahan pembuatnya. Kedua, ukurannya. Kemudian yang ketiga, tipe propeller. Ketiga parameter tersebut erat kaitannya dengan besar daya dorong/tekan yang akan dihasilkan oleh rotor sebuah multirotor. Propeller yang umum ditemui di pasaran biasanya terbuat dari bahan karbon, plastik, alumunium, atau dari lempengan logam (besi). Untuk memilih jenis bahan propeller adalah tergantung dengan kebutuhan, yaitu seberapa berat fisik mekanik multirotor yang akan dibangun. Kemudian berkaitan dengan ukuran panjang dan lebarnya. Ukuran propeller juga cukup bervariasi. Seperti halnya dalam memilih bahan propeller, berat dan dimensi multirotor yang akan di bangun menjadi acuan dalam pemilihan ukuran propeller yang akan digunakan.
Sedangkan untuk tipe, propeller terdiri atas dua tipe, yaitu tipe clockwise (CW) dan tipe counter clockwise (CCW). Tipe propeller erat kaitannya dengan arah putar rotor. Jika rotor akan dikendalikan berputar searah jarum jam, maka pasangkan pada As motor DCBL yang digunakan dengan propeller tipe CW. Demikian juga sebaliknya, jika rotor akan dikendalikan berputar berlawanan arah jarum jam, maka pasangkan pada As motor DCBL yang digunakan dengan propeller tipe CCW. Jangan sampai salah dalam memasang propeller, karena kesalahan dalam pemasangan propeller akan berimbas pada besar daya dorong/tekan yang dihasilkan oleh rotor. Gambar-gambar di atas adalah contoh model propeller yang dibuat dari bahan karbon dan plastik.
Gambar 1. Propeller berbahan karbon
Dalam pemilihan propeller paling tidak ada 3 hal (parameter) yang perlu diperhatikan. Pertama, bahan pembuatnya. Kedua, ukurannya. Kemudian yang ketiga, tipe propeller. Ketiga parameter tersebut erat kaitannya dengan besar daya dorong/tekan yang akan dihasilkan oleh rotor sebuah multirotor. Propeller yang umum ditemui di pasaran biasanya terbuat dari bahan karbon, plastik, alumunium, atau dari lempengan logam (besi). Untuk memilih jenis bahan propeller adalah tergantung dengan kebutuhan, yaitu seberapa berat fisik mekanik multirotor yang akan dibangun. Kemudian berkaitan dengan ukuran panjang dan lebarnya. Ukuran propeller juga cukup bervariasi. Seperti halnya dalam memilih bahan propeller, berat dan dimensi multirotor yang akan di bangun menjadi acuan dalam pemilihan ukuran propeller yang akan digunakan.
Gambar 2. Propeller berbahan plastik CCW
Gambar 3. Propeller berbahan plastik CW
Sedangkan untuk tipe, propeller terdiri atas dua tipe, yaitu tipe clockwise (CW) dan tipe counter clockwise (CCW). Tipe propeller erat kaitannya dengan arah putar rotor. Jika rotor akan dikendalikan berputar searah jarum jam, maka pasangkan pada As motor DCBL yang digunakan dengan propeller tipe CW. Demikian juga sebaliknya, jika rotor akan dikendalikan berputar berlawanan arah jarum jam, maka pasangkan pada As motor DCBL yang digunakan dengan propeller tipe CCW. Jangan sampai salah dalam memasang propeller, karena kesalahan dalam pemasangan propeller akan berimbas pada besar daya dorong/tekan yang dihasilkan oleh rotor. Gambar-gambar di atas adalah contoh model propeller yang dibuat dari bahan karbon dan plastik.
0 comments:
Post a Comment